Pengolahan Media Tanam Jamur Tiram
Persiapan
Untuk 80 log diperlukan bahan-bahan seperti di bawah ini:
a) Serbuk gergaji/ ampas tebu/jerami cincang=100 kg
b) Tepung jagung=10 kg
c) Dedak halus=10-15 kg
d) Kapur (CaCO3)=1 kg
e) Non klorin Air=50-60%
f) Molase/gula=1 L
Opsional bahan pendukung lain seperti pupuk SP-36 (Agar tudung jamur lebih lebar, namun memiliki kekurangan badan jamur lebih berair dan mudah cepat busuk), biji-bijian, ZPT/Zat Pengatur Tumbuh yang didapat secara alami dari Air Kelapa (mineral yang terkandung sangat kompleks), Ekstrak taoge, media tambahan seperti kardus bekas, kapas, tisu toilet. Jangan gunakan gips (CaSO4) karena mengandung senyawa Sulfur/belerang, lebih baik gunakan mesin press sederhana kalau hanya untuk membuat media padat.
Bahan-bahan kecuali air dicampur merata
tambahkan air sampai media dapat dikepal tapi tidak sampai menetes.
Pembuatan Log
Media dimasukkan ke dalam kantong plastik tahan panas (polypropilene) kapasitas 1,5-2
kg sampai Media harus dipadatkan agar terbentuk log yang baik. Ikat
mulut plastik dengan karet tahan panas dan sterilkan.
Sterilisasi Log
Sterilisasi perlu dilakukan agar media bebas dari mikroba lainnya.
Terdapat dua cara sterilisasi yaitu:
a. Sterilisasi pada temperatur 100 derajat C selama 8 jam dengan
cara mengukus. Biasanya digunakan drum kapasitas 50 log yang
dipanaskan dengan kayu bakar atau LPG. Atau dengan menggunakan water tube boiler dan oven kapasitas 2000log. Biasanya dengan LPG 12kg, 1 kali proses menghabiskan setengah tabung.
b. Sterilisasi pada temperatur 121 derajat C selama 15 menit dengan
menggunakan autoklaf atau dandang bertekanan uap.
Teknik Penanaman
Penanaman Bibit
Buka bagian atas log yang telah disterilkan. Hamparkan 1-2 sendok
makan bibit jamur F2. Gunakan sendok yang telah dipanaskan di
atas api. Rapatkan kembali plastik bagian atas. Masukkan cincin berdiameter 3 cm dan tinggi 1 cm ke dalam plastik yang
dirapatkan tersebut. Isi lubang yang terbentuk dengan kapas. Tutup
kapas beserta cincin dengan kertas koran dan ikat. Ingat!! semua proses harus dilakukan diatas api bunsen, kalau tidak ingin terserang trichoderma dan teman-temannya.
Inkubasi Log
Log yang sudah ditanami bibit harus disimpan di tempat yang menunjang
pertumbuhan miselium dan tubuh buah. Masa penyimpanan log setelah
ditanami bibit ini dinamakan masa inkubasi. Pada masa ini suhu yang
diperlukan sekitar 22-26oC. Pada umumnya masa inkubasi untuk
penumbuhan miselium dari 0% hingga 100% adalah 30 hari.
Pemindahan log
Setelah miselium mencapai panjang kurang lebih 90% pada baglog,
pindahkan media log dari ruang inkubasi ke kumbung (mushroom house).
Tempat pemeliharaan jamur dibuat dengan ukuran 8 x 12 m2 yang di
dalamnya terdapat 8 buah petak pemeliharaan berukuran 5,7 x 2,15 m2.
Jarak antar petak 100 cm. Di dalam setiap petak dibuat rak-rak yang
tersusun ke atas untuk menyimpan 1.300-1.400 log. Rangka bangunan
dapat dibuat dari besi, kayu atau bambu.
Kondisi lingkungan yang harus diperhatikan dalam membuat bangunan
penyimpanan adalah:
a) Temperatur untuk pembentukan miselium adalah 22-26 derajat C
b) Temperatur untuk pembentukan tubuh buah adalah 10-15 derajat C
c) Kelembaban udara 90-96%
d) Kadar air log 35-45%
e) Udara di dalam tidak tercemari asap/gas kecuali CO2 (<1000 ppm).
Log disimpan di atas rak dengan posisi tegak atau miring. Jarak
penyimpanan diatur sedemikian rupa sehingga tubuh buah yang tumbuh
dari satu log tidak bertumpang tindih dengan tubuh buah yang lain.
Untuk efektifitas tempat, biasanya perletakan miring seperti gambar di
atas banyak dipilih. Selain itu dengan meletakkan miring, pertumbuhan
jamur tiram dapat dilakukan dari dua arah, dari depan dan dari belakang.
Setelah log selesai diletakkan pada rak-rak jamur. Langkah pengolahan
media tanam sudah selesai. Selanjutnya memasuki langkah
PEMELIHARAAN agar diperoleh hasil panen jamur tiram yang optimal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar